Pengertian CIDR Dan VLSM
Asalamuallaikum Wr.Wb
Assalamualaikum.. Selamat sore kawan jumpa lagi dengan ane sih Admin yang keren ini haha. Oke pagi ini ane pengen ngepost tentang CIDR dan VLSM. Oke mau tau kelanjutannya gimana? Langsung kita liat soalnya terlebih dahulu.
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Assalamualaikum.. Selamat sore kawan jumpa lagi dengan ane sih Admin yang keren ini haha. Oke pagi ini ane pengen ngepost tentang CIDR dan VLSM. Oke mau tau kelanjutannya gimana? Langsung kita liat soalnya terlebih dahulu.
CIDR (Classless Inter-Domain Routing)
Classless
Inter-Domain Routing (CIDR)
adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda
dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan
kelas E. Disebut juga sebagai supernetting. CIDR merupakan mekanisme routing
dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C.
CIDR
digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas
dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan
notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan
/15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan
/28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata.
VLSM
(Variable Length Subnet Mask)
VLSM adalah
pengembangan mekanisme subneting, dimana dalam VLSM dilakukan peningkatan dari
kelemahan subneting klasik, yang mana dalam clasik subneting, subnet zeroes,
dan subnet- ones tidak bisa digunakan. selain itu, dalam subnet classic, lokasi
nomor IP tidak efisien.
Pada metode
VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga akan semakin
banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP
Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali
menggunakan VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat subnet
yang telah dipecah maka akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti
subnetnya.
Dalam
penerapan IP Address menggunakan metode VLSM agar tetap dapat berkomunikasi
kedalam jaringan internet sebaiknya pengelolaan network-nya dapat memenuhi
persyaratan, sebagai berikut:
- routing protocol yang digunakan harus mampu membawa informasi mengenai notasi prefix untuk setiap rute broadcastnya (routing protocol : RIP, IGRP, EIGRP, OSPF dan lainnya, bahan bacaan lanjut protocol routing : CNAP 1-2),
- semua perangkat router yang digunakan dalam jaringan harus mendukung metode VLSM yan menggunakan algoritma penerus packet informasi
Contoh
Penerapan VLSM:
130.20.0.0/20
Kita hitung
jumlah subnet dahulu menggunakan CIDR, dan didapat:
11111111.11111111.11110000.00000000
= /20
Jumlah angka
binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka:
Jumlah
subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok
tiap subnetnya adalah:
Blok subnet
ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet
ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet
ke 3 = 130.20.32.0/20
dst … sampai
dengan
Blok subnet
ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya
kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu:
130.20.32.0
Kemudian
kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil
perhitungan subnet pertama yaitu:
/20 =
(2x) = 24 = 16
Selanjutnya
nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita gunakan
/24, maka didapat:
130.20.32.0/24
Kemudian
diperbanyak menjadi 16 blok lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet
VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet
VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok subnet
VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet
VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
dst … sampai
dengan
Blok subnet
VLSM 1-16 = 130.20.47/24
Selanjutnya
kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0
Kemudian
kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4 pada Network ID
yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 sehingga didapat :
Blok subnet
VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet
VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet
VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet
VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet
VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet
VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet
VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet
VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27
Manfaat VLSM:
- Efisien menggunakan alamat IP karena alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet.
- VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization.
- Berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.
SUPERNETTING
Supernetting
adalah teknik penggabungan beberapa subnet, dimana manfaat dari supernetting
ini adalah untuk mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat
memori pada router tersebut.
Supernetting
merupakan kebalikan dari Subnetting, dimana dalam hal ini penambahan jumlah
Host dalam jaringan dilakukan dengan meminjam beberapa bit network untuk
dijadikan bit Host dalam membentuk IP-Address pada Supernet, dengan
memperhatikan jumlah Nomor Host yang akan digabung.
Pengaturan
IP-Address pada super jaringan (supernet) ada prosedurnya tersendiri, yaitu
sebagai berikut :
Prosedur
Supernetting
- Pada Supernetbit Host yang bernilai nol semua berfungsi sebagai Supernet Address, bit Host yang bernilai satu semua berfungsi sebagai Broadcast Address.
- Pada proses netmasking, IP-Address untuk Supernet-mask ditentukan dengan mengganti semua bit Network dengan bit 1, dan mengganti semua bit Host (termasuk bit Host yang dipinjam dari bit Network) dengan bit 0.Contohnya pembentukan supernet dari gabungan 4 buah jaringan Kelas-C dengan meminjam 2 bit Network, maka komposisi bit 1 dan bit 0 pada proses netmasking :
Sebelum
Subnetting:
110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Proses
netmasking:
11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet-maskKls-C:
255.255.255.0
Setelah
Supernetting:
110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnHH.hhhhhhhh
Proses
netmasking:
11111111.11111111.11111100.00000000
Supernet-mask:
255.255.252.0
Pertama, kita cari host yang paling banyak digunakan. yaitu pada LAN4
dengan 58 Host, LAN1 (26 Host), LAN2 (10 Host), LAN3 (10 Host), dan
masing2 WAN 2 Host. Disini diberikan IP 192.168.1.0/24, dan kita akan
membaginya dengan VLSM.
1. Menghitung IP untuk LAN4 ( 58 Host )
Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang tersisa (tdk digunakan), karena kita hanya butuh 58 Host. Kita tentukan subnet mask yang memiliki host lebih dari 58, dilihat dari tabel diatas yang terpenuhi adalah /26 (62 Host) dengan subnet 255.255.255.192.
berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari /26:
untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/26 Network 192.168.1.0 IP Range 192.168.1.1-192.168.1.62 Broadcast 192.168.1.63
2. Menghitung IP untuk LAN1 ( 26 Host )
Kita tentukan subnet mask yang memiliki 26 host lebih, dilihat dari tabel subnetting diatas yang terpenuhi adalah /27 (30 Host) dengan subnet 255.255.255.224.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.0/26 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.64/26. seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnet mask nya menjadi 255.255.255.224.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/27):
untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/27 Network 192.168.1.64 IP Range 192.168.1.65-192.168.1.94 Broadcast 192.168.1.95
3. Menghitung IP untuk LAN3 ( 10 Host )
Kita tentukan subnet mask yang memiliki 10 host lebih, dilihat dari tabel subnetting diatas yang terpenuhi adalah /28 (14 Host) dengan subnet 255.255.255.240.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.64/27 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.96/27. seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnet mask nya menjadi 255.255.255.240.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/28):
Karena ada 2 LAN yang butuh 10 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28
Network 192.168.1.96
IP Range 192.168.1.97-192.168.1.110
Broadcast 192.168.1.111
Network 192.168.1.112 IP Range 192.168.1.113-192.168.1.126 Broadcast 192.168.1.127
4. Menghitung WAN untuk LAN2 dan LAN3 ( 2 Host )
Kita tentukan subnet mask yang memiliki 2 host atau lebih, dilihat dari tabel subnetting diatas yang terpenuhi adalah /30 (2 Host) dengan subnet 255.255.255.252.
Karena diLAN sebelumnya telah menggunakan IP 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28, maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.128/28. seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnet mask nya menjadi 255.255.255.252.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/30):
Karena ada 3 WAN yang butuh 2 Host kita menggunakan IP address 192.168.1.128/30, 192.168.1.132/30 dan 192.168.136/30
Network 192.168.1.128
IP Range 192.168.1.129-192.168.1.130
Broadcast 192.168.1.131
Network 192.168.1.132 IP Range 192.168.1.133-192.168.1.134 Broadcast 192.168.1.135
Network 192.168.1.136 IP Range 192.168.1.137-192.168.1.138 Broadcast 192.168.1.139
NetMask Desimal | NetMask Biner | Format CIDR | Jumlah Host |
255.255.255.0 | 11111111.11111111.11111111.00000000 | /24 | 254 |
255.255.255.128 | 11111111.11111111.11111111.10000000 | /25 | 126 |
255.255.255.192 | 11111111.11111111.11111111.11000000 | /26 | 62 |
255.255.255.224 | 11111111.11111111.11111111.11100000 | /27 | 30 |
255.255.255.240 | 11111111.11111111.11111111.11110000 | /28 | 14 |
255.255.255.248 | 11111111.11111111.11111111.11111000 | /29 | 6 |
255.255.255.252 | 11111111.11111111.11111111.11111100 | /30 | 2 |
1. Menghitung IP untuk LAN4 ( 58 Host )
Jika kita menggunakan /24 tentunya terlalu banyak Host yang tersisa (tdk digunakan), karena kita hanya butuh 58 Host. Kita tentukan subnet mask yang memiliki host lebih dari 58, dilihat dari tabel diatas yang terpenuhi adalah /26 (62 Host) dengan subnet 255.255.255.192.
berikut adalah peluang alamat IP yang digunakan dari /26:
Network | IP Range | Broadcast |
.0 | .1-.62 | .63 |
.64 | .65-.126 | .127 |
.128 | .129-.190 | .191 |
.192 | .193-.254 | .255 |
untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/26 Network 192.168.1.0 IP Range 192.168.1.1-192.168.1.62 Broadcast 192.168.1.63
2. Menghitung IP untuk LAN1 ( 26 Host )
Kita tentukan subnet mask yang memiliki 26 host lebih, dilihat dari tabel subnetting diatas yang terpenuhi adalah /27 (30 Host) dengan subnet 255.255.255.224.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.0/26 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.64/26. seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnet mask nya menjadi 255.255.255.224.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/27):
Network | IP Range | Broadcast |
.64 | .65-.94 | .95 |
.96 | .97-.126 | .127 |
.128 | .129-.158 | .159 |
.160 | .161-.190 | .191 |
untuk 58 Host kita menggunakan IP Address 192.168.1.0/27 Network 192.168.1.64 IP Range 192.168.1.65-192.168.1.94 Broadcast 192.168.1.95
3. Menghitung IP untuk LAN3 ( 10 Host )
Kita tentukan subnet mask yang memiliki 10 host lebih, dilihat dari tabel subnetting diatas yang terpenuhi adalah /28 (14 Host) dengan subnet 255.255.255.240.
Karena diLAN4 telah menggunakan IP 192.168.1.64/27 , maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.96/27. seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnet mask nya menjadi 255.255.255.240.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/28):
Network | IP Range | Broadcast |
.96 | .97-.110 | .111 |
.112 | .113-.126 | .127 |
.128 | .129-.142 | .143 |
.144 | .145-.158 | .159 |
Network 192.168.1.112 IP Range 192.168.1.113-192.168.1.126 Broadcast 192.168.1.127
4. Menghitung WAN untuk LAN2 dan LAN3 ( 2 Host )
Kita tentukan subnet mask yang memiliki 2 host atau lebih, dilihat dari tabel subnetting diatas yang terpenuhi adalah /30 (2 Host) dengan subnet 255.255.255.252.
Karena diLAN sebelumnya telah menggunakan IP 192.168.1.96/28 dan 192.168.1.112/28, maka kita akan menggunakan IP dibawahnya yang belum digunakan yaitu 192.168.1.128/28. seperti cara sebelumnya kita akan merubah subnet mask nya menjadi 255.255.255.252.
berikut kemungkinan IP yang digunakan (/30):
Network | IP Range | Broadcast |
.128 | .129-.130 | .131 |
.132 | .133-.134 | .135 |
.136 | .137-.138 | .139 |
.140 | .141-.142 | .143 |
.144 | .145-.146 | .147 |
Network 192.168.1.132 IP Range 192.168.1.133-192.168.1.134 Broadcast 192.168.1.135
Network 192.168.1.136 IP Range 192.168.1.137-192.168.1.138 Broadcast 192.168.1.139
KESIMPULAN :
jadi perbedaan dari sebuah CIDR itu sendiri membagi suatu kelas network bedasarkan prefix yang telah ditentukan, nah kalau VLSM itu penentuan suatu network menjadi yang lebih spesifik jadi apabila kita menggunakan /24 untuk host 58 maka banyak ip yang terbuang, jadi yang paling cocok adalah /26 yang berjumlah 62 host :) :)
Semoga Bermanfaat kawan
Terimakasih atas kunjungannya salam sejahtera.
Wasalamuallaikum Wr.Wb
Do this hack to drop 2lb of fat in 8 hours
BalasHapusMore than 160000 men and women are using a simple and secret "liquids hack" to drop 1-2lbs each night as they sleep.
It is proven and works with everybody.
Here's how you can do it yourself:
1) Go get a clear glass and fill it up half the way
2) Proceed to do this weight loss HACK
and become 1-2lbs skinnier as soon as tomorrow!